Garut | Polres Garut menggelar upacara pemberian penghargaan kepada personel yang berprestasi serta penutupan Pendidikan dan Pelatihan (Diktukba) Polri Gelombang II Tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Apel Mapolres Garut. Senin (02/12/2024).
Kegiatan upacara pemberian penghargaan kepada personel yang berprestasi ini di pimpin langsung oleh Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, S.I.K., M.H., M.I.K., selaku Inspektur Upacara.
Kegiatan ini juga turut di hadiri oleh Waka Polres Garut, Kompol Dhoni Erwanto, S.Si., S.I.K., M.H., M.I.K., Para Kabag, Kasat, Kasie, Perwira serta anggota Polri dan ASN Polres Garut.
Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memberikan penghargaan kepada 16 personel yang telah menunjukkan dedikasi dan prestasi luar biasa dalam menjalankan tugas mereka.
Penghargaan tersebut diberikan kepada anggota yang telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, berkontribusi positif terhadap keamanan, serta menunjukkan kinerja yang patut dicontoh.
Salah satu penerima penghargaan yaitu Ipda Hadiansyah yang telah berhasil mengungkap kasus perampokan di SPBU Pembangunan, Bhabinkamtibmas yang menangkap Jambret di Cibatu, pengungkapan kasus pupuk subsidi dan keberhasilan lainnya.
Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan dan motivasi dari pimpinan kepada anggotanya.
“Saya berharap penghargaan ini dapat memacu semangat kerja seluruh personel untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan sikap humanis,” Ujar Fajar
Usai pemberian penghargaan, acara dilanjutkan dengan penutupan Pendidikan dan Pelatihan (Diktukba) Polri Gelombang II Tahun 2024.
Sebanyak 50 siswa siswa Latja SPN Polda Jabar yang telah menyelesaikan masa pendidikan di Polres Garut, kini siap untuk menjalankan tugas sebagai anggota Polri yang lebih profesional dan terlatih.
“Saya berharap ilmu yang diperoleh selama pendidikan ini dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya dalam tugas di lapangan,” ujar Fajar
“Saya berpesan kepada seluruh personel agar senantiasa menjaga integritas dan tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kredibilitas serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.” Pungkas Fajar.
