Garut | Polsek Wanaraja bersama unsur Forkopimca (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Wanaraja melaksanakan mediasi antara pemilik peternakan burung puyuh dan warga masyarakat sekitar peternakan.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, dengan tujuan mencari solusi terbaik atas permasalahan yang di hadapi kedua belah pihak. Selasa (10/12/2024).
Mediasi di hadiri oleh Kapolsek Wanaraja, AKP Abusono, S.H., M.H., dan turut di hadiri oleh Camat Wanaraja, Danramil 1103 Wanaraja, Kepala Desa Wanasari, UPT Perikanan dan Peternakan, Tim Puskesmas Keliling Wanaraja, Kasihumas Polsek Wanaraja, Babinsa, serta sejumlah perwakilan warga dan pemilik peternakan.
Permasalahan yang dalam mediasi ini berkaitan dengan keluhan warga sekitar terkait dampak operasional peternakan burung puyuh, terutama masalah lingkungan seperti bau tidak sedap.
Warga mengungkapkan harapannya agar pemilik peternakan dapat memperhatikan kondisi lingkungan dan menerapkan langkah-langkah mitigasi yang lebih baik.
Kapolsek Wanaraja, AKP Abusono, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga komunikasi yang baik antara masyarakat dan pemilik usaha.
“Kami berharap, melalui mediasi ini, kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Semua pihak harus berkomitmen menjaga lingkungan yang sehat tanpa mengesampingkan keberlangsungan usaha,” ujarnya.
Abusono juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
Dalam sesi dialog, pemilik peternakan menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan, termasuk pengelolaan limbah yang lebih efektif dan upaya lain untuk meminimalkan dampak terhadap warga sekitar.
Perbaikan ini akan di lakukan secara bertahap dan hasil kesepakatan di berikan waktu selama 3 bulan ke depan. Pungkas Abusono.
“Kegiatan mediasi ini di tutup dengan doa bersama, sebagai simbol kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis. Kami berharap, upaya mediasi semacam ini dapat menjadi solusi damai dalam menyelesaikan persoalan di wilayahnya.” Pungkas Abusono.